Domain Gratis

· 2 comment

Apakah Anda memiliki blog di blogger.com atau memiliki web site gratis pada layanan penyedia website gratis seperti freewebs.com atau geocities.com?

Sekarang Anda bisa memiliki nama domain Anda sendiri yang diberikan gratis dengan menggunakan extension .co.cc, sehingga alamat blog Anda diblogger.com atau alamat website Anda di geocites dari sebelumnya seperti www.NamaAnda.blogspot.com dan www.geocities.com/Nama Anda bisa Anda rubah menjadi NamaAnda.co.cc. Tampil lebih simpel, menarik dan lebih mudah diingat.

Caranya mudah Anda cukup melakukan registrasi pembukaan account gratis, dan Anda bisa mendaftarkan 3 buah nama domain.co.cc untuk 1 buah account Anda. Dan nama domain.co.cc tersebut dapat Anda gunakan sebagai alamat website untuk blog Anda di blogger.com atau alamat website Anda di geocities.com Anda akan menggunakan domain.co.cc sebagai url forwarding sehingga bila seseorang mengklik domain.co.cc Anda, akan dibuka isi dari blog atau website Anda sebelumnya, tetapi pada browser Anda ditampilkan alamat domain.co.cc. Sehingga untuk ke depannya, nama domain yang Anda gunakan adalah namadomain.co.cc yang sudah Anda buat dan miliki tersebut.

Langkah-langkah menggunakan domain gratis.co.cc adalah berikut:

1. Buka, kemudian masukkan nama domain yang Anda inginkan dan klik ”Check”
2. Bila nama domain yang dipilih masih tersedia, bisa dilanjutkan dengan mengklik ”Continue to registration”
3. Kemudian Klik ’Create an account now”
4. Kemudian masukkan data diri anda
5. Pendaftaran nama domain Anda sudah berhasil, untuk melanjutkan klik ”Setup domain”
6. Kemudian pada halaman account Anda, klik ”Edit”.
7. Dan isikan data-data blog anda
- Pilih Option 3 URL Forwarding
- Pada kolom "Redirect To" isikan nama blog anda
- Pada kolom "Page Title" isikan judul blog anda
- Pada kolom "Frame" pilih option 2 "URL Hiding(hide real address
8. Kemudian klik "Setup"

Siap meluncur ke TKP?
READY....? GO AWAY....!!!

Read More......

SEBUTIR PASIR

· 0 comment

Penakluk pertama Mount Everest, puncak tertinggi dunia di Pegunungan Himalaya, Sir Edmund Hillary, pernah ditanya wartawan apa yang paling ditakutinya dalam menjelajah alam. Dia lalu mengaku tidak takut pada binatang buas, jurang yang curam, bongkahan es raksasa, atau padang pasir yang luas dan gersang sekali pun! Lantas apa? "Sebutir pasir yang terselip di sela-sela jari kaki," kata Hillary.

Wartawan heran, tetapi sang penjelajah melanjutkan kata-katanya, "Sebutir pasir yang masuk di sela-sela jari kaki sering sekali menjadi awal malapetaka. Ia bisa masuk ke kulit kaki atau menyelusup lewat kuku. Lama-lama jari kaki terkena infeksi, lalu membusuk. Tanpa sadar, kaki pun tak bisa digerakkan. Itulah malapetaka bagi seorang penjelajah sebab dia harus ditandu." Harimau, buaya, dan beruang, meski buas, adalah binatang yang secara naluriah takut menghadapi manusia. Sedang menghadapi jurang yang dalam dan ganasnya padang pasir, seorang penjelajah sudah punya persiapan memadai. Tetapi, jika menghadapi sebutir pasir yang akan masuk ke jari kaki, seorang penjelajah tak mempersiapkannya. Dia cenderung mengabaikannya.

Apa yang dinyatakan Hillary, kalau kita renungkan, sebetulnya sama dengan orang yang mengabaikan dosa-dosa kecil. Orang yang melakukan dosa kecil, misalnya mencoba-coba mencicipi minuman keras atau membicarakan keburukan orang lain, sering menganggap hal itu adalah dosa yang kecil. Karena itu, banyak orang yang kebablasan melakukan dosa-dosa kecil sehingga lambat laun jadi kebiasaan. Kalau sudah jadi kebiasaan, dosa kecil itu pun akan berubah jadi dosa besar yang sangat membahayakan dirinya dan masyarakat.

Melihat kemungkinan potensi kerusakan besar yang tercipta dari dosa-dosa kecil itulah, Nabi Muhammad saw mewanti-wanti agar ummatnya tidak mengabaikan dosa-dosa kecil seraya tidak melupakan amal baik kendati kecil juga. Dalam kisah disebutkan, seorang pelacur masuk surga hanya karena memberi minum anjing yang kehausan. Perbuatan yang cenderung dinilai sangat kecil itu ternyata di mata Allah punya nilai sangat besar karena faktor keikhlasannya. Bukankah semua roh yang ada di seluruh jagad ini, termasuk roh anjing tersebut, hakikatnya berasal dari Tuhan Yang Maha Pencipta juga? Itulah nilai setetes air penyejuk yang diberikan sang pelacur pada anjing yang kehausan.

Read More......

BATU KECIL

· 1 comment

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya...

Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja. Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu
lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.

Allah kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Alloh melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat
kepadaNya, Alloh sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.

Read More......

Khalil Gibran Says

· 0 comment

Apabila cinta memanggilmu...
Ikutilah dia walau jalannya berliku-liku...
Dan pabila sayapnya merangkummu, pasrahlah serta menyerah
Walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu...

"Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya...
Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali?" (Kahlil Gibran)

"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang" (Kahlil Gibran)

"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)

"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan" (Kahlil Gibran)

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..." (Kahlil Gibran)

"Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini... pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang" (Kahlil Gibran)

"Setetes airmata menyatukanku dengan mereka yang patah hati; seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam keberadaan... Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan... ketimbang jika aku hidup menjemukan dan putus asa" (Kahlil Gibran)

"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran)

"Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman" (Kahlil Gibran)

"Kemarilah, kekasihku. Kemarilah Layla, dan jangan tinggalkan aku. Kehidupan lebih lemah daripada kematian, tetapi kematian lebih lemah daripada cinta... Engkau telah membebaskanku, Layla, dari siksaan gelak tawa dan pahitnya anggur itu. Izinkan aku mencium tanganmu, tangan yang telah memutuskan rantai-rantaiku. Ciumlah bibirku, ciumlah bibir yang telah mencoba untuk membohongi dan yang telah menyelimuti rahasia-rahasia hatiku. Tutuplah mataku yang meredup ini dengan jari-jemarimu yang berlumuran darah. Ketika jiwaku melayang ke angkasa, taruhlah pisau itu di tangan kananku dan katakan pada mereka bahwa aku telah bunuh diri karena putus asa dan cemburu. Aku hanya mencintaimu, Layla, dan bukan yang lain, aku berpikir bahwa tadi lebih baik bagiku untuk mengorbankan hatiku, kebahagiaanku, kehidupanku daripada melarikan diri bersamamu pada malam pernikahanmu. Ciumlah aku, kekasih jiwaku... sebelum orang-orang melihat tubuhku... Ciumlah aku... ciumlah, Layla..." (Kahlil Gibran)

Read More......

Mutiara Kata Khalil Gibran

· 2 comment

KATA TERINDAH
Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ‘Ibu’, dan panggilan paling indah adalah ‘Ibuku’. Ini adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati.

PUISI
Puisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Ia adalah lagu yang muncul daripada luka yang berdarah atau mulut yang tersenyum.

PERPISAHAN
Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan - seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.

SAHABAT SEJATI
Tidak ada sahabat sejati yang ada hanya kepentingan.

PERSAHABATAN
Persahabatan itu adalah tanggungjawaban yang manis, bukannya peluang.

SULUH HIDUP
Tuhan telah memasang suluh dalam hati kita yang menyinarkan pengetahuan dan keindahan;berdosalah mereka yang mematikan suluh itu dan menguburkannya ke dalam abu.

PENYAIR
Penyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata.

Penyair adalah adunan kegembiraan dan kepedihan dan ketakjuban, dengan sedikit kamus.

Penyair adalah raja yang tak bertakhta, yang duduk di dalam abu istananya dan cuba membangun khayalan daripada abu itu.

Penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya.

SUARA KEHIDUPANKU
Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu.

KEINDAHAN KEHIDUPAN
Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian; adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu.

RUMAH
Rumahmu tak akan menjadi sebuah sangkar, melainkan tiang utama sebuah kapal layar.

NILAI
Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.

PENDERITAAN
Penderitaan yang menyakitkan adalah koyaknya kulit pembungkus kesedaran- seperti pecahnya kulit buah supaya intinya terbuka merekah bagi sinar matahari yang tercurah.

Kalian memiliki takdir kepastian untuk merasakan penderitaan dan kepedihan. Jika hati kalian masih tergetar oleh rasa takjub menyaksikan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan, maka pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan daripada kesenangan.

Banyak di antara yang kalian menderita adalah pilihan kalian sendiri - ubat pahit kehidupan agar manusia sembuh dari luka hati dan penyakit jiwa. Percayalah tabib kehidupan dan teguk habis ramuan pahit itu dengan cekal dan tanpa bicara.

SAHABAT
Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.

SIKAP MANUSIA
Jauhkan aku dari manusia yang tidak mahu menyatakan kebenaran kecuali jika ia berniat menyakiti hati, dan dari manusia yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan dari manusia yang mendapatkan penghargaan dengan jalan memperlihatkan kesalahan orang lain.

DUA HATI
Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati; satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar.

HUTANG KEHIDUPAN
Periksalah buku kenanganmu semalam, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih berhutang kepada manusia dan kehidupan.

INSPIRASI
Inspirasi akan selalu bernyanyi; kerana inspirasi tidak pernah menjelaskan.

POHON
Pohon adalah syair yang ditulis bumi pada langit. Kita tebang pohon itu dan menjadikannya kertas, dan di atasnya kita tulis kehampaan kita.

FALSAFAH HIDUP
Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta

KERJA
Bekerja dengan rasa cinta, bererti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri,dengan diri orang lain dan kepada Tuhan.

Tapi bagaimanakah bekerja dengan rasa cinta itu ? Bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak.

LAGU GEMBIRA
Alangkah mulianya hati yang sedih tetapi dapat menyanyikan lagu kegembiraan bersama hati-hati yang gembira.

KEBEBASAN
Ada orang mengatakan padaku, “Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan.”
Kujawab,”Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan.”

ORANG TERPUJI
Sungguh terpuji orang yang malu bila menerima pujian, dan tetap diam bila tertimpa fitnah.

BERJALAN SEIRINGAN
Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan. Kerana aku tidak akan berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu.

DOA
Doa adalah lagu hati yang membimbing ke arah singgahsana Tuhan meskipun ditingkah oleh suara ribuan orang yang sedang meratap.

PENYIKSAAN
Penyiksaan tidak membuat manusia tak bersalah jadi menderita: penindasan pun tak dapat menghancurkan manusia yang berada di pihak Kebenaran: Socrates tersenyum ketika disuruh minum racun, dan Stephen tersenyum ketika dihujani dengan lemparan batu. Yang benar-benar menyakitkan hati ialah kesedaran kita yang menentang penyiksaan dan penindasan itu, dan terasa pedih bila kita mengkhianatinya.

KATA-KATA
Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyedari akan keabadiannya.

BICARA WANITA
Bila dua orang wanita berbicara, mereka tidak mengatakan apa-apa; tetapi jika seorang saja yang berbicara, dia akan membuka semua tabir kehidupannya.

KESEDARAN
Aku tidak mengetahui kebenaran mutlak. Tetapi aku menyedari kebodohanku itu, dan di situlah terletak kehormatan dan pahalaku.

ILMU DAN AGAMA
Ilmu dan agama itu selalu sepakat, tetapi ilmu dan iman selalu bertengkar.

NILAI BURUK
Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.

MENUAI CINTA
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.

KEHIDUPAN
Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau.

KERJA
Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang rumah ibadat dan terimalah derma dari mereka yang bekerja dengan penuh suka cita.

SELAMATKAN AKU
Selamatkan aku dari dia yang tidak mengatakan kebenaran kecuali kalau kebenaran itu menyakiti; dan dari orang yang berperilaku baik tetapi berniat buruk; dan dari dia yang memperoleh nilai dirinya dengan mencela orang lain.

CINTA
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus.

Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.

CINTA
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.

CINTA
Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.

CINTA
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.

CINTA
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang

ATAS NAMA CINTA
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.

CINTA YANG BERLALU
Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya.

CINTA LELAKI
Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.

TAKDIR CINTA
Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau.

Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.

CINTA PERTAMA
Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencuba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di sebalik, kepahitan yang penuh misteri.

LAFAZ CINTA
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

LAFAZ CINTA
Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, kerana kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan.

KALIMAH CINTA
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya

CINTA DAN AIRMATA
Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa.

WANITA
Seorang wanita telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah suatu kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan.

BANGSA
Manusia terbahagi dalam bangsa, negara dan segala perbatasan. Tanah airku adalah alam semesta. Aku warganegara dunia kemanusiaan.

KESENANGAN
Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka bekasnya. Tawa dan airmata datang dari sumber yang sama.
Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan;

WARISAN
Manusia yang memperoleh kekayaannya oleh kerana warisan, membangun istananya dengan yang orang-orang miskin yang lemah.

RESAH HATI
Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburkannya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa
memperolehinya kembali?

JIWA
Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan kerana alasan duniawi dan dipisahkan di hujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan.

LUAHAN
Setitiss airmata menyatukanku dengan mereka yang patah hati; seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan… Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan…dari aku hidup menjemukan dan putus asa.

LAGU KEINDAHAN
Jika kamu menyanyikan lagu tentang keindahan, walau sendirian di puncak gurun, kamu akan didengari.

DIRI
Dirimu terdiri dari dua; satu membayangkan ia mengetahui dirinya dan yang satu lagi membayangkan bahawa orang lain mengetahui ia.

TEMAN MENANGIS
Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu.

PEMAHAMAN DIRI
Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri.

HATI LELAKI
Ramai wanita yang meminjam hati laki-laki; tapi sangat sedikit yang mampu memilikinya.

PENULIS
Kebanyakan penulis menampal fikiran-fikiran mereka yang tidak karuan dengan bahan tampalan daripada kamus.

HARTA BENDA
Harta benda yang tak punya batas, membunuh manusia perlahan dengan kepuasan yang berbisa. Kasih sayang membangunkannya dan pedih peri nestapa membuka jiwanya.

OBOR HATI
Tuhan telah menyalakan obor dalam hatimu yang memancarkan cahaya pengetahuan dan keindahan; sungguh berdosa jika kita memadamkannya dan mencampakkannya dalam abu.

KESEPIAN
Kesepianku lahir ketika orang-orang memuji kelemahan-kelemahanku yang ramah dan menyalahkan kebajikan-kebajikanku yang pendiam.

KEABADIAN PANTAI
Aku berjalan selalu di pantai ini. Antara pasir dan buih, Air pasang bakal menghapus jejakku. Dan angin kencang menyembur hilang buih putih. Namun lautan dan pantai akan tinggal abadi

MEMAHAMI TEMAN
Jika kamu tidak memahami teman kamu dalam semua keadaan, maka kamu tidak akan pernah memahaminya sampai bila-bila.

MANUSIA SAMA
Jika di dunia ini ada dua orang yang sama, maka dunia tidak akan cukup besar untuk menampung mereka.

MENCINTAI
Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta.

CERMIN DIRI
Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu,
kamu memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu. Kemudian kamu berkata,
Aku cinta kamu.
Tetapi sebenarnya, kamu mencintai dirimu dalam diriku

KEBIJAKSANAAN
Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan apabila ia menjadi terlalu angkuh untuk menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang lain kecuali dirinya sendiri.

KEBENARAN
Diperlukan dua orang untuk menemui kebenaran; satu untuk mengucapkannya dan satu lagi untuk memahaminya.

NYANYIAN PANTAI
Apakah nyanyian laut berakhir di pantai atau dalam hati-hati mereka yang mendengarnya?


~ Mutiara Kata Khalil Gibran ~

Read More......

Demi Cinta Laela

· 0 comment

Laela termenung jauh di jendela rumahnya. Entah apa yang difikirkan. Ayu mendekatinya, cuba menyelami kegusaran hati sahabat tercinta. Tubir mata Laela kelihatan bergenang. Menangis lagi. Semenjak dua menjak ini Laela sering kali menyendiri dan bersedih. Ayu pening memikirkan perubahan sahabatnya. Laela tidak sepatahpun menceritakan masalah yang dihadapinya walaupun Ayu mendesak.

Nini juga sudah puas bertanya akan masalahnya, tapi Laela hanya diam dan membisu. Kata Laela masalah kecil je, dia mampu menyelesaikannya. Ah, jika kecil mana mungkin Laela akan berkeadaan begitu sepanjang hari. Walau apa cara sekalipun dia akan memaksa Laela untuk menceritakan apa yang mengganggu jiwa sahabatnya itu.

“Laela.. kalau kau masih anggap kami sahabat, ceritakan pada kami apa masalah yang kau fikir. Aku dah sakit mata tengok kau monyok macam ni.”

“Aku tak ada masalah Ayu, Nini. Aku ok.”

“Kau jangan nak bohong orang yang celik macam aku dan nini ni. Kau nak tipu orang buta tak pe..”

“Kau ada masalah dengan Ejoi ek…” Nini cuba membuat serkap jarang.

“Kenapa korang nak kaitkan dengan Ejoi. Dia kawan jelah… aku dengan dia ok. Macam biasa je.”

“Laela, kita kawan dah lama. Aku dan Nini sedia membantu kalau kau ada masalah. Ceritakanlah pada kami. Aku tahu Laela, kau ada masalah. Sampai bila kau nak pendam macam ni.”

“Sudahlah Ayu, Laela mungkin tidak memerlukan kita lagi. Jom kita keluar. Kalau dia rasa kita ni kawan dia, dah lama dia ceritakan pada kita. Tak kirala masalah tu besar ke kecil.” Nini menarik tangan Ayu menuju ke bilik, Laela ditinggalkan terkebil-kebil di biliknya. Sengaja Nini melakukannya untuk mengajar Laela erti sebenar persahabatan yang sanggup menghadapi susah dan senang bersama. Seketika kemudian Laela menjenguk kepala di pintu bilik mereka. Ayu dan Nini sering tidur di bilik yang sama walaupun masing-masing ada bilik sendiri.

“Boleh aku masuk?”

Ayu dan Nini saling berpandangan. Mereka tersenyum. “Masuklah Laela kalau kau rasa kami kawan kau.” Nini masih meneruskan niatnya untuk cuba mengumpan Laela supaya menceritakan masalahnya. Dia faham tentang Laela yang tidak akan senang jika hati sahabatnya terguris.

“Aku minta maaf kalau aku buat korang tersinggung. Bukan niat aku nak merahsiakan dari korang tapi aku tak nak korang menanggung bebannya.”

“Laela.. kita dah lama kawan… takkan kau masih.. ah malas aku cakap dengan kau!” Nini bangun cuba meninggalkan Laela, namun sempat ditahan oleh Laela.

“Aku faham Nini, Ayu…tapi, aku bingung nak memikirkannya.”

“Apa masalah kau sebenarnya?”

“Farid nak kembali dalam hidup aku.”

“What!!!” Nini dan Ayu melopong. Terkejutnya bukan sedikit.

“Kot ya pun kau terkejut, tutup la mulut tu, nanti tak pasal-pasal kau telan nyamuk malam-malam buta ni.” Laela masih mampu berseloroh.

“Betul ke apa yang aku dengar ni Laela…”

Laela menceritakan segala-galanya pada malam itu. Farid Hashim gila talak. Laela mati kutu bila Farid datang kembali ingin menjadi kekasihnya untuk kali kedua. Memang dulu dia menyintai pemuda itu hampir seluruh jiwanya. Sengsaranya Tuhan sahaja yang tahu bila Farid memutuskan untuk meninggalkannya kerana gadis lain yang lebih cantik daripadanya. Sekarang ni dia bingung untuk membuat keputusan. Farid saban hari mengganggu dan mendesak untuk kembali kepangkuannya. Mungkin dan tak mungkin dia akan kembali.

Nini dan Ayu melarang keras kalau-kalau dia ada niat untuk menerima semula Farid. Tapi dia masih menyayangi. Sukar baginya untuk meluputkan kenangan cinta Farid di hatinya. Tujuh tahun menyemai cinta bersama Farid. Sejak di bangku sekolah lagi. Tapi Farid berubah bila dia berjaya melangkah kaki ke menara gading yang berasingan. Farid tewas dalam mempertahankan cinta mereka. Farid telah menduakan Laela. Air mata Laela menitis lagi. Benar dia masih menyintai Farid tapi lelaki itu telah melukai hati wanitanya.

Dia bingung memikirkan tentang Farid. Kenapa mesti lelaki itu kembali dalam hidupnya untuk kali kedua setelah dia betah berdiri tanpa lelaki itu. Kehadirannya membuatkan luka Laela berdarah kembali. Dia takut untuk menerima semula cinta lelaki itu. Takut andai pisang berbuah dua kali. Nini dan Ayu melarang keras dia menerima Farid semula.

“Laela… aku rasa kau tak patut terima semula Farid. Dia dah banyak melukai hati kau dulu.”

“Betul cakap Ayu tu Laela, kalau kau terima dia semula mungkin dia akan melakukan seperti mana dulu. Aku sebagai sahabat hanya menasihati sahaja, ia terpulang pada kau.”

“Kau fikirlah semasak-masaknya sebelum kau membuat keputusan.”

“Tapi aku sayang dia Nini, Ayu. Tujuh tahun kisah cinta kami, kami lalui bersama, tapi…”

“Tapi tujuh tahun yang lepas tu tidak memberi apa-apa input pada kau. Dia tinggalkan kau. Ada dia terfikir tujuh tahun itu sebelum dia tinggalkan kau. Sekarang bila dia gila talak dia nak ungkit perkara yang tujuh tahun itu. Kau fikirlah semasak-masaknya Laela. Keputusan di tangan kau. Ini untuk masa depan kau.”

“Laela… memang keputusan di tangan kau, kami sebagai sahabat tak nak kau bersedih lagi selepas ni. Tak mustahil dia akan mengulanginya. Kau fikirlah sendiri. Kami hanya menasihati.”

Laela hanya memandang siling yang keputihan dengan pandangan yang berbagai. Kepalanya ligat memikirkan apa yang diperkatakan temannya tadi. Mungkin benar Farid akan mengulangi perbuatannya. Dan dia tidak rela untuk disakiti untuk kali kedua.

##########################

Tika dia bingung memikirkan tentang kehilangan Farid dulu, Ejoi datang mencurahkan cinta. Kenapa Ejoi datang sekarang. Ah…. dia bingung antara Farid dan Ejoi. Cinta Farid dan kasih Ejoi.

“Laela, Ejoi sayang Laela. Sejak lama dulu. Tapi Ejoi takut nak cakap. Ejoi tahu cinta Laela masih pada Farid tapi Ejoi akan tunggu sampai pintu hati Laela terbuka untuk Ejoi.”

“Apa mimpi ni Ejoi… tetiba cakap mengarut macam ni.. Bagi Laela, Farid dah mati. Tiada Farid lagi dalam hati Laela. Dan tidak akan ada lelaki lagi buat masa sekarang dalam hati Laela. Laela ingin bebas begini…”

“Tapi sampai bila Laela?”

“Sampai bila-bila pun tak pe Ejoi… Laela tak ingin lagi disakiti.”

“Tapi Ejoi janji tidak akan menyakiti Laela, Ejoi janji akan jaga Laela.”

“Farid pun pernah berjanji, tapi apa yang berlaku sekarang? Jangan berjanji Ejoi kalau belum pasti akan tunaikan.”

“Ejoi dan Farid orang yang berbeza Laela. Ejoi adalah Ejoi dan tak akan sama dengan Farid.”

“Lelaki…. Ejoi, sama!”

“Tak semua lelaki sama Laela. Fikirkanlah… Ejoi bagi Laela masa untuk fikir. Ejoi akan tunggu seberapa lama lagi.”

Kenangan dua tahun lalu itu kembali mengetuk pintu hati Laela. Tiada siapa yang tahu tentang perkara ini. Ayu dan Nini juga tidak mengetahui tentang ini. Dia tidak pernah menceritakannya. Pada dia biarlah dia menyimpannya sendirian, tidak perlu tergesa-gesa menceritakan pada kedua kawannya itu. Hubungan dia dan Ejoi juga biasa saja. Selepas dari hari itu Ejoi tidak lagi mengungkit tentang perkara itu. Mungkin Ejoi tidak serius dalam meluahkan isi hatinya. Ejoi sahabat yang disayanginya. Sayangnya hanya sebagai sahabat dan tidak mungkin lebih dari itu. Pernah dia cuba menggantikan tempat Farid dengan menyayangi Ejoi tapi ia tidak dapat memaksa hatinya untuk menyayangi Ejoi sepertimana dia menyayangi Farid. Tapi Farid adalah lelaki pendusta.

Ejoi tidak lagi menghubunginya kini setelah setahun berada di perantauan. Kadang-kadang dia rindukan Ejoi. Sebelum ni mereka sering berhubung. Laela tidak betah lagi berdiam bila tiada khabar dari Ejoi.

“Laela!” Lalea berpaling menoleh ke arah datangnya suara itu. Suara yang cukup membuatkan jantungnya bergetar satu waktu dulu.

“Dengar dulu apa yang abang nak cakap ni. Lepas ni terpulanglah pada Laela nak menerima abang ataupun tidak.”

“Herm…abang! Laela tak pernah ada abang. Tak ada apa lagi yang perlu dijelaskan Farid. Semuanya dah jelas. Laela tidak akan mengubah sebarang keputusan yang Laela buat. Bila Laela menyayangi, Laela akan betul-betul menyayangi. Dan bila Laela membenci, usah datang seribupun alasan, Laela tidak akan menerimanya.”

“Abang…”

“Sudah!! Laela tidak pernah ada abang!! Pergilah… Jangan ganggu Laela lagi. Laela dah bahagia sekarang dengan hidup Laela… dengan…”

“Dengan siapa Laela… cakap!” keras nada suara Farid. Tangan Laela digenggam kuat.

“Lepaskan Laela, Farid! Laela tak suka macam ni. Lepas!” Dia merentap kasar tangannya di genggaman Farid. Dia melangkah meninggalkan Farid, tak guna melayan lelaki gila talak ni.

“Laela… dengar dulu apa yang abang nak cakap.” Farid menghalang langkahnya.

“Laela tak perlukan penjelasan! Semuanya dah jelas. Dan untuk pengetahuan awak Encik Farid b. Hashim, Nur Suci Laela Abdullah akan bakal menjadi tunangan orang. Jangan ganggu Laela lagi faham!” Dia melangkah pantas. Dia mencari satu bala lagi. Pening dia memikirkan hal itu.

Ayu dan Nini tumpang gelisah melihat Laela tidak senang duduk. Selepas bangun dia duduk, kemuadian bangun lagi. Risau mereka dibuatnya. Dalam kegelisahan itu Laela tidak henti-henti mengunyah.

“Laela, kau ni risau apa. Makan tak henti.” Kemudian mereka sama-sama gelak.

“Kalau Farid tanya korang, pandai-pandai lah korang kelentong ye.. belasah je nama sapa-sapa yang terlintas pada korang.”

“Apa susah Laela, kan aku dah cakap Ejoi ada. Manala tahu nanti jadi betul-betul dengan Ejoi.”

“Ops.. mulut jangan celupar ek… Ejoi takkan la nak suka aku, selekeh macam ni.”

“Kalu dia suka macam mana. Kau terima tak?”

“Emmm….Sebenarnya kan dulu Ejoi pernah ada cakap kat aku dia suka aku. Saja aku tak nak cakap kat korang sebab benda tak tau hujung pangkal…..”

B elum habis Laela bercerita, Ayu dan Nini sudah menerkamnya. “Oo… Pandai berahsia ya… hah!.. kau ingat kami tak tahu ke pasal kau dengan Ejoi. Kau memang tak cakap kat kami tapi kami tahu…”

“Mana korang tahu, Ejoi cerita ek?”

“Ok..ok.. serius sekarang ni. Jangan gelak. Dewan parlimen nak bersidang.”

“Banyak la kau punya dewan parlimen. Izin laluan yang dipertua…”

“Dahla… Ayu, Nini. Kau rasa la kan…. Ejoi masih seperti dulu ke atau dah berubah.”

“Entahla Laela. Kau masih berhubung ke dengan dia?”

“Kami beremel je. Dia jauh di perantauan kan..”

“Terima lah dia Laela. Dah lama dia tunggu kau, aku dan Nini bukan apa… tumpang gembira kalau kau bahagia.”

“Mungkin dia dah lupakan aku Ayu, dah lama dia tak hubungi aku. Email aku dia tak balas. Mungkin dia dah lupakan aku. Janji hanya tinggal janji.”

“Janji? Apa yang dia janjikan pada kau?”

“Dia kata dia akan tunggu sehingga hati aku terbuka untuk menerima dia. Tapi sekarang ni dia dah tak hubungi aku. Aku berharap dia akan pulang dan mengulangi apa yang pernah dia cakapkan pada aku dulu. Tapi sekarang entahlah. Mungkin dia sudah bosan menanti. Dia sama macam Farid.”

“Kalau dia pulang dan ucapkan lagi pada kau macam mana.?”

“Kadang-kadang aku rindukan dia. Tapi aku yakin dia tidak akan pulang. Mungkin sayang yang dia ucapkan dulu dah tak ada. Sebanarnya aku sudah mula menyayangi dia.”

“Betul apa yang kau cakapkan ni Laela.?”

“Kalau betul pun tak ada gunanya Ayu,Nini. Dah la bincang pasal dia. Kalau Farid tanya tentang aku cakap je.. Ejoi tu tunang aku dia bukan kenal pun. Ejoi pun tak tahu. Kalu dia betul-betul tunang aku kan bagus.”

Ayu dan Nini saling berpandangan. Laela sudah mula menerima Ejoi. Sangkaan mereka tepat.

##########################

Kepulangan Laela disambut mesra oleh ibu dan ayahnya. Sudah lama dia tidak pulang ke kampung. Urusan kerjanya terlalu banyak sehingga tidak punyai kesempatan untuk menjenguk keluarga di kampung. Cuti seminggu akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk bersama keluarga. Petang itu dia bersama Murni ke kebun limau di belakang rumahnya. Kebun milik ayahnya itulah yang membawa kepada pertemuan pertamanya dengan Ejoi. Waktu itu dia sedang mengutip buah limau dengan Murni. Sengaja dia ingin membaling Murni dengan limau buruk. Tapi bukan Murni yang dibaling sebaliknya Ejoi yang kebetulan datang untuk membeli buah limau. Dia ingatkan Murni yang berada di celah pokok limau, rupanya Ejoi. Habis kepala Ejoi terkena buah limau buruk. Dia tersenyum bila teringatkan kenangannya bersama Ejoi. Dia mula merindui lelaki itu.

“Kak Long…. Murni balik dulu..” sayup kedengaran suara Murni menandakan yang Murni sudah jauh meninggalkannya. Dia berpaling. Terkejutnya bukan sedikit bila sekujur tubuh berada di depannya. Terlalu dekat sehinggakan Laela tidak dapat mengimbangi badannya, hampir jatuh. Namun sempat di sambut oleh tangan sasa jejaka itu. Laela terkedu. Tangan lelaki itu masih melingkari pinggan Laela. Tapi seketika kemudian dia melepaskan lingkaran tangannya, Laela jatuh terduduk.

“ Aduh! Jahatnya.”

“Adillah kan. Dulu Laela baling limau busuk kat kepala kita…” Ejoi duduk bersila di depan Laela yang masih belum bangun.

“Kenapa tiba-tiba muncul depan kita ni.. Dah lama tak dengar cerita. Maklumlah orang sibuk kan?”

“Buruknya muka tunang Ejoi kalau merajuk.”

“Aik.. bila kita jadi tunang dia. Pandai-pandai je buat kenyataan.”

“Tak pe la kalau tak nak tunang kita kawin terus.”

“Malas la nak layan Ejoi. Ni apa cerita tiba-tiba muncul ni. Cuba cerita.”

“Ok.. kita balik dulu.. Dah petang sangat ni. Rumah cerita!” Ejoi bingkas dan menghulurkan tangan pada Laela, lama Laela memerhati.

“Hai..takkan dah jadi tunang nak segan lagi kot.”

“Hoi..Encik Ezrul kita belum jadi tunang awak!”

“Tak pe lah, bakal kan?”

“Malas nak layan.”

Laela bingkas meninggalkan Ejoi. Ejoi melangkah laju menyaingi Laela. Mereka berjalan menuju ke rumah. Laela masuk ke dalam rumah melalui pintu dapur dan Ejoi terus ke depan rumah. Laela menjenguk sekilas di depan rumah. Kelihatan ayahnya dan Ejoi sedang berborak sesuatu. Mereka bersalam dan Ejoi meminta diri untuk pulang. Laela keluar dan menghantar Ejoi pulang dengan ekor mata.

Lelaki itu yang dirindui kini berada di depan mata. Tapi kenapa? Lama dia tidak dihubungi oleh Ejoi. Alangkah indah andai Ejoi itu benar menjadi tunang aku. Monolognya sendiri. Ketukan di pintu biliknya menyedarkan Laela dari lamunan. Ibunya menjenguk masuk dan duduk di sebelahnya.

“Barang apa kau nak beli untuk majlis nanti?”

“Majlis apa ni mak.?” Dia bingung.

“Ish budak ni. Lusa kan majlis tunang kau. Ejoi tak bagitahu ke?”

“Hah!!” Laela melopong. Ejoi tak cakap apa-apa pun pada dia tadi. “Dia tak cakap apa-apa pun mak.”

“Hai.. budak-budak muda sekarang ni. Esok Ejoi datang nak bawa kau beli cincin.” Kemudian emaknya berlalu.

Dasar Ejoi. Bukan nak cakap kat aku pun dah la tak buat apa-apa persiapan pun. Gumamnya sendirian.

Pagi itu Ejoi datang seperti yang dicakapkan oleh ibunya. Dia tidak percaya dengan yang apa yang berlaku sekarang. Benarkah dia bakal menjadi tunang Ejoi. Dia keluar mendapatkan Ejoi di ruang tamu. Seketika kemudian mereka meninggalkan rumah. Geram dihatinya mesti dilepaskan juga.

“Kenapa tak cakap yang Ejoi datang berhajat semalam?”

“Saja!”

“Ejoi.. dah la tak jawab Laela tanya semalam. Geramnya.”

“Betul ke nak tahu ni”

“Tak ah, gurau je..”

“Laela… Ejoi balik dan datang jumpa Laela hanya kerana satu sebab je… demi cinta Laela!!”

Read More......

Lelaki yang kucinta

· 0 comment

Cintanya telah bernafas dalam tiap denyutan jantungku. Namanya telah menjadi nadi yang berselirat di seluruh tubuhku. Walau pun banyak perkara menyakitkan hati yang pernah dilakukannya. Walau pun dia seringkali mungkir janji serta tidak pernah menepati masa, tapi dialah lelakinya yang membuatku dilamun cinta. Dialah orangnya yang telah memiliki seluruh cintaku.

Airmata mengalir perlahan dari kelopak mataku. Dadaku terasa sesak. Bayangan Farin berlegar-legar di ruangan mataku. Senyumannya, gelak tawanya, kemarahannya dan renungan matanya. Semua tentang dia, semua yang pernah kami lalui bersama. Ada tawa dan ada jua airmata. Sukar untuk ku melupakan lelaki yang telah sebati dalam hatiku. Tidak setitis pun cinta dalam hatiku yang tersisa buat lelaki lain. Aku telah serahkan semuanya padanya. Hatiku yang berdegup kencang di dada ini hanya mengenali seorang lelaki yang bernama Farin. Dialah lelakinya yang mampu memujuk ku bila saja ku merasa sedih dan marah. Dia sajalah yang mampu membangkitkan ghairah hidupku bila aku merasa lemah dan sengsara. Dialah lelakinya yang sentiasa akan ku maafkan tidak kira sebesar mana pun kesalahannya kerana aku benar-benar dilamun cinta padanya. Entah apa sebabnya dan di manakah kelebihannya. Cintaku padanya tidak punya sebarang alasan.. Aku tidak pernah menemui jawapan setiap kali mencari alasanku menyintainya. Tapi tetap saja aku akur betapa aku amat menyintainya kerana aku tidak pernah mampu membenci Farin sekali pun hatiku terasa teramat pedih setiap kali dia menyakiti hatiku.

Dia yang ku cinta itulah lelaki bernama Farin, yang membuat hatiku mengila merinduinya.. yang menjadikan segenap jiwaku resah mengingatinya.. yang menyebabkan seluruh perasaanku gundah bila ku tak mendengar suaranya. Sesekali aku bertanya sendiri, apakah ini? Mengapa aku merasa sungguh menderita dengan hanya mencintainya. Tapi tidak sedikit pun penderitaan yang ku rasai ini mengurangi rasa cinta padanya. Malah semakin aku cuba melupakannya, semakin kuat rindu yang mencengkam hatiku. Debaran yang terasa begitu manis setiap kali ku sebut namanya dalam hatiku. Aku tahu cintanya padaku tidak sebesar yang ku miliki terhadapnya. Malah hatinya seakan-akan tidak pernah menjadi milik ku. Dia yang ku cintai itu sememangnya seorang lelaki yang menyukai gadis-gadis. Sekali pun aku tidak pernah percaya dengan kata-kata manisnya. Semua dusta indah yang didengarkannya ke telingaku. Namun aku tetap jua jatuh cinta padanya. Aku tetap jua merindui kata-kata dustanya itu. Bahkan hatiku ini seakan suka diperbodohkan dengan janji manis dan pujuk rayunya. Aku memang bodoh!! Aku tahu benar dengan kebodohanku. Namun hati ini bagaimana? Mahukah hati ini mengerti? Mengapa hati ini masih ingin merindu? Ah..cinta tak perlu alasan. Cinta itu sememangnya buta. Dan aku rasakan cinta juga bodoh! Kerana cinta yang sedang bernyawa dalam tiap helaan nafasku ini telah menjadikan ku si bodoh totol. Dan aku jadi tidak berdaya.. lemah.. dan di sini.. di dada ini.. ada denyutan rindu yang mendesak hingga aku kelemasan.. akal fikiranku yang sihat tidak lagi berfungsi kerana debaran jantungku mula dipenuhi getaran yang meresahkan dan dalam helaan nafasku seakan mengalir namanya.. bila ku pejamkan mata.. aku lihat wajahnya.. senyumannya.. renungannya.. kemanjaannya. Ah.. manisnya perasaan ini.. inikah cinta?


Ia benar-benar adalah sejenis penyakit. Dan aku telah menghidap penyakit ini di tahap kritikal. Penyakit ini telah membuatkan hatiku lali pada kecurangan Farin. Penyakit ini telah membuat saraf otak ku yang pintar ini menjadi bengap hingga aku rela kehilangan kawan-kawan hanya untuk Farin. Aku sanggup membelakangkan keluarga demi lelaki ini walau pun ku sedari dia seringkali curang padaku. Sekali pun aku sedar betapa bodohnya diriku ini. Tapi mahukah ia dimengertikan? Aku telah dirasuk sepenuhnya oleh lelaki itu. Aku mencintainya lebih dari apa pun. Aku sayangkan dia lebih dariku menyayangi nyawaku. Aku mahukannya dia lebih dari udara yang ku hela ini. Aku mencintainya sedalam-dalamnya dan tidak ada kata-kata yang dapat memujuk hatiku yang telah menjadi hamba cinta. Hanya ada cinta.. hatiku ini telah di penuhi cinta…

Hinggalah suatu hari. Farin datang padaku. Wajahnya yang kacak itu kelihatan tenang. Dia tarik tanganku dan kami duduk di sebuah kerusi panjang. Dia renung mataku seketika. Aku angkat kening sebagai isyarat bertanya.

“ Sayang.. dengar baik-baik..”

Suaranya lembut. Begitu lembut sekali dan itulah yang selalu memancing rindu dihatiku. Aku angguk perlahan. Memandangnya dengan penuh rasa cinta.

“ Aku cintakanmu..sayang..Farin benar-benar sayangkan Ika.. tapi.. aku terpaksa putuskan cinta kita..Farin terpaksa.. Farin tidak boleh memilih Ika”

Nafasku terhenti dan darahku seakan tersumbat lalu berhenti mengalir. Dan aku terus mendengar penjelasannya dalam keadaan separa sedar. Katanya dia akan berkahwin dengan seorang gadis, entahlah gadis yang mana satu. Aku tidak dapat mendengar apa alasannya kerana aku telah pun menangis tak henti-henti. Hancur dan luluh.. hati ini hancur luluh mendengar semuanya. Airmata gugur tak ada hentinya. Sengsara.. derita.. dan airmata ini terus mengalir entah dari mana datangnya. Ia terus keluar dan tidak dapat di hentikan. Berkali-kali ku cuba hubungi Farin. Kalau-kalau kali ini kami bukannya putus sungguh-sungguh, kalau-kalau ini hanya ujian seperti yang pernah terjadi antara kami dulu. Tapi hampa. Nombor telefon Farin seakan tidak wujud lagi. Farin ternyata benar-benar memisahkan diri dari hidupnya. Farin benar-benar meninggalkanku.. memutuskan cintaku!

Tolonglah! pujuklah aku ini. Tangisan ini tidak mau berhenti.. tolonglah! Peluklah aku.. sapukan airmataku.. sesiapa.. datanglah. Aku terasa ingin mati.. ingin lenyap! Kesengsaraan ini amat memilukan.. amat pedih…. Pernahkah kamu rasakan kepedihan seperti ini? Kesakitan yang mencengkam seluruh diriku.. aku ingin tenggelam ke lautan yang dalam dan membenamkan kesakitan ini jauh-jauh. Aku sakit.. aku derita.. aku sengsara.. dan aku sungguh tidak berdaya! Lenyapkan aku.. lenyapkan aku dari dunia ini.. tolonglah..

“ Tok..tok.. tok..!”

Pintu di ketuk dengan kuat. Aku menguatkan kakiku melangkah, terhuyung hayang tetapi berjaya juga membuka pintu. Sebaik saja pintu terbuka seorang lelaki muncul. Aril terpacak di depan pintu. Muka yang risau.

“ Ika.. aku fikir kau sudah mati.. kau tidak mengangkat telefon dan tidak membalas mesej.. kau tahu tak betapa risaunya kami?”

Aku tidak menyahut. Hanya membuka pintu untuknya dan membiarkan dia masuk. Rumahku bersepah seolah-olah baru lepas di rompak orang. Tapi semua itu adalah kerjaku sendiri ketika melepaskan perasaan. Dia mengekori dari belakang. Aku masuk ke bilik ku tanpa memperdulikannya dan kembali baring.. seluruh tubuhku terasa lemah. Mataku bengkak. Rambutku kusut. Kepala ku sakit dan terasa berat sekali, malah masih ada sisa airmata yang bertakung di bibir mataku. Mutiara jenih itu akan gugur bila-bila masa saja.

“ Ika.. hentikan semua ini!” Aril menarikku dari katil.

“ Kau semakin kurus.. mari sini!”

Dia tarik aku menghadap cermin. Dia tarik daguku ke arah cermin dan memaksaku melihat gadis yang lesu yang berdiri di depan cermin itu. Aku jelas sekali dengan pantulan diriku dalam cermin itu. Kurus.. lemah..

“ Lihat! Mata yang bengkak.. rambut yang kusut.. wajah yang kusam.. kenapa kau harus menghukum diri kerana lelaki bodoh itu..”

Aku hanya menyahut kata-katanya dengan gelengan lemah. Tidak ada ubat bagiku. Tidak ada ubat yang dapat menyembuhkan sakit yang ku rasai ini.. Aril takkan mengerti!

“ Sudahlah Aril.. pulanglah! Aku ingin bersendirian.. aku letih.. aku nak tidur!” hakikatnya sudah berapa malam aku tidak dapat tidur. Aku hanya mampu tidur beberapa jam setiap malam. Tidur yang bertemankan airmata. Bila bangun segalanya kembali menyakitkan… kembali memedihkan! Kepedihan itu telah berakar di dadaku.. aku tidak berdaya mencabutnya keluar.. hanya tidur yang dapat meredakan kepedihan hatiku namun dalam mimpi pun bayangan Farin tidak mahu melepaskanku..
“ Aku tidak akan pulang selagi kau terus begini Ika.. kau dah jadi gila Ika! Apa yang kau buat ni Ika? Semua ini tidak bermakna.. tidak berbaloi! Kau jangan jadi bodoh!”

Biarlah.. biarlah aku jadi gila. Aku sudah tidak kisah lagi.. aku sudah lama gila. Biarlah Aril kata aku bodoh.. aku sudah lama tahu akan kebodohanku ini. Aril tarik aku ke bilik mandi. Aku di tolak masuk. Aku terjelumpuk jatuh di atas lantai. Lututku terasa sakit.

“ Sedarlah.. sedarlah Ika!”

Pancuran air mandian membasahi seluruh tubuhku. Aril menutup pintu dan membiarkanku menangis terisak-isak. Sesekali aku menjerit, meraung… kemudian kembali terisak. Gila.. itulah perkataan yang sesuai untuk ku. Aku memang macam orang gila. Basah.. semuanya basah dan airmataku bercampur dengan air pancuran. Lama kelamaan kedinginan air telah menyegarkan tubuhku yang lesu. Aku letih.. penat menangis. Aku berhenti menangis. Ku biarkan air membasuh tubuhku seakan-akan membasuh luka di hatiku yang penuh darah. Setelah puas menenangkan diri aku keluar. Sebaik saja aku siap menukar pakaian aku terdengar Aril memanggilku. Aku keluar dari bilikku. Ruang tamu telah kemas. Semua barang yang bersepah sudah pun di susun dengan rapi.

“ Aku fikir kau sudah mati kesejukan dalam bilik air..”

Nadanya agak marah. Tapi dia kemudiannya memberikanku segelas kopi panas. Aku menyambutnya tanpa kata. Dia mengambil pengring rambut. Suis di pasang dan perlahan-lahan rambutku di keringkannya dengan lembut. Aril hanya melakukannya tanpa kata. Dia tahu tidak ada kata-kata pujukan yang dapat dikeluarkannya. Telingaku telah pekak pada pujukan dan kata-kata sokongan mereka. Mungkin juga aku telah menutup hatiku untuk mendengar kata-kata mereka. Mungkin juga aku suka menyiksa diri.. untuk siapa? Farin..? nama lelaki yang hanya akan membuatku menangis lagi.. mula-mula setitik.. lama-lama titis-titis itu akan kian banyak lagi.

“ Sudah Ika.. sudah!”

Aril tarik tanganku bila melihat ada airmata yang hendak gugur lagi.

“ Mana dompetmu? Kunci rumah.. mari! Kita keluar sekarang…”

Aku menurut. Memberikan ruang buat Aril yang sentiasa ambil berat padaku. Ada rasa bersalah dalam hatiku terhadapnya. Dia sajalah yang sudi bersabar denganku walau pun aku tidak melayaninya dengan baik. Dia masih mahu menjenguk ku sekali pun aku puas menghalau dan memarahinya ketika kegilaan ku memuncak dan histeria akan kehilangan Farin. Dia tetap jadi kawanku walau pun aku telah mengabaikannya sebaik saja aku jatuh cinta pada Farin. Sedangkan seumur hidup ini dialah yang sentiasa selalu ada di sisiku. Kawan baik yang membesar bersamaku. Tapi entahlah.. kerana cinta! Aku berubah.. kerana cinta aku semakin jauh dari Aril.. Tapi Aril tetap sudi menjadi kawan ku. Malah masih sudi melayani kerenahku yang putus cinta ini. Diam-diam aku bersyukur sebab masih ada Aril sebagai kawan. Mujurlah aku tidak kehilangannya. Tapi teman-teman yang lain bagaimana? Tentu mereka masih merasa marah padaku. Aku amat kesal. Mungkinkah masih ada ruang buatku untuk menjadi teman mereka kembali? Maafkan aku.. ingin benar ku suarakan kata-kata itu. Aku memandang Aril di sampingku. Pada Aril aku ingin ucapkan kata-kata maaf itu. Tapi kenapa lidah ni terasa amat kelu? Ah..…

“ Kita ke mana Aril?”

Tanyaku pada Aril. Aril hanya meletakkan jari telunjuk dibibirnya. Aku menurut. Biarlah ke mana saja Aril membawaku. Rasanya aku macam zombie yang sedang berjalan. Bernyawa tapi tak berjiwa. Ruang mataku hanya ada wajah Farin. Tapi aku tidak larat lagi untuk menangis. Lagi pun setiap kali ada airmata yang hampir gugur Aril akan menegurku dan mula membebel. Aril tidak mengizinkan ku hanyut oleh perasaan.

Rupanya Aril membawaku ke pusat permainan. Tanpa peduli akan situasi mood ku, Aril menukar duitnya kepada ‘token’. Lagi-lagi Aril tarik tanganku untuk bersamanya bermain kereta mini kemudiannya permainan lumba motorsikal & pelbagai lagi. Aku yang pada mulanya lesu akhirnya dapat tersenyum. Selepas itu Aril membawaku menonton cerita seram yang bertajuk “30 days of night” di panggung wayang. Kemudiannya kami singgah ke sebuah Karaoke-Box. Hanya RM1.00 untuk sebuah lagu dan aku menghabiskan 5 buah lagu untuk melepaskan semua perasaanku dalam kotak karaoke itu, hingga aku hampir kehabisan suara. Menjerit sesuka hati tanpa kisah lagu apakah yang di mainkan. Menjerit seperti itu nampaknya berkesan untuk meringankan beban di hatiku.Aril bijak.. fikirku.

“ Aril.. Maafkan aku ya..”

Akhirnya aku mampu mengeluarkan kata-kata maaf. Dia senyum sambil meletakkan tangannya ke atas ubun-ubunku. Rambutku di usap perlahan. Dia mengangguk.

“ Aku maafkan kau Ika..asalkan kau tidak menangis lagi! Aku akan selalu jadi kawanmu.. akan selalu ada untukmu. Jadi jangan sedih atau susah hati.. hidup mesti di teruskan tak kira apa yang terjadi. Dan kau tak seharusnya bersedih sendirian.. sebab selagi ada aku.. Aril inilah yang akan selalu marah padamu kalau kau bersedih. Ingat tu..”

Aku terharu sekali. Ingin saja aku menangis kerana terharu. Tapi tidak jadi sebab Aril tidak suka melihat airmataku. Aku tak mahu dia marah lagi.

“ Aril.. terima kasih atas semuanya..”

Lagi Aril mengangguk.

“ Kau kawan baik ku.. syukurlah kau mulai kembali jadi Ika yang dulu lagi.”

Balasnya sambil merenung ku. Seolah-olah melepaskan rindunya pada Ika yang dulu. Ika yang membesar bersamanya dari kecil hinggalah sekolah, tamat pengajian dan berkerja.

“ Aril.. terima kasih sebab masih mau menjadi kawanku sedangkan aku pernah mengabaikanmu. Melupakan yang kau adalah kawan baik ku.. malah sering menyakiti hatimu..” Suaraku bergetar. Benar-benar rasa bersalah atas sikapku sebelum ini.

“ Sudahlah.. aku tetap menjadi kawanmu sampai bila-bila. Tapi bila nanti mana tahu aku pula yang bersedih.. kau sudi meminjamkan bahumu? Manalah tahu kalau-kalau aku akan menangis.. sepertimana kau menangis.. jangan risau aku tak akan membiarkan hingusku mengotori bajumu..ha ha ha” Aku cuba cubit Aril. Tapi dia sempat mengelak.

“ Oh? Begitu ya.. mengungkit ya?”

Aril bingkas melarikan diri sebab dia tahu benar tanganku akan terus mengejarnya. Aku turut ketawa dan saat itu terasa dadaku ringan sekali. Benar-benar ringan dan lega. Seolah-olah baru saja terlepas dari beban.

Hari-hari seterusnya terasa lebih baik kerana adanya Aril yang selalu menghibur. Malah Melani, Susan dan Adam juga sudah memaafkanku. Aku bersyukur. Aku berjaya mendapatkan kembali teman-teman yang telah aku abaikan. Rindu pada Farin semakin pudar. Sakit di dadaku semakin kurang. Malah aku mula lupa pada kisah-kisah bersama Farin. Walau pun semuanya tidak hilang sepenuhnya tapi airmata tidak lagi menjadi begitu murah. Aku seakan tidak percaya yang akhirnya aku dapat menerima hakikat yang Farin sudah menjadi sejarah dan kisah silam dalam hidupku.

“ Aril.. dulu kau dengan Fenny.. kenapa kau putus dengan dia?” tanyaku pada Aril suatu petang. Dia tidak segera menjawab sebaliknya menghela nafas panjang dan berat. Aril kemudiannya menatap ku. Aku tertunggu-tunggu jawapan keluar dari mulutnya.

“ Adalah sebab tertentu.. susah aku nak cakap. Tapi pendek kata aku dan Fenny memang tidak serasi dan kami tidak lagi dapat meneruskan hubungan.”

Aril menjawab soalanku yang ku rasakan bukanlah satu jawapan. Ia lebih kepada jawapan yang lari dari menjawab soalan. Aku hanya mampu mengganguk. Tidak mahu mendesak. Aku kenal benar dengan sikapnya. Kalau dia ingin merasiakan sesuatu. Dia akan menjaganya dengan baik, tapi seperti biasa.. akhirnya dia akan menceritakan padaku juga. Tapi tentulah setelah sekian lama hal itu berlaku. Aku menatap wajah Aril yang di pancari cahaya senja. Cahaya senja yang keemasan itu indah sekali. Aku baru terperasan. Rupanya Aril ini kacak orangnya. Malah lebih kacak dari Farin. Tapi mungkin selama ini dia adalah teman rapatku dan aku membesar bersamanya, jadi aku sudah bosan melihat wajahnya saban hari. Jadi aku tidak merasa Aril kacak lagi sebab setiap hari juga akan jumpa dengannya. Rumahnya di sebelah rumah orang tuaku. Kami tidak lagi berjiran bila aku sudah dapat kerja dan mampu memiliki rumah sendiri.
“ Kenapa kau pandang aku macam tu Ika?” pertayaan Aril mengejutkanku.

“ Tak ada apa-apa.. Cuma aku baru perasan. Yang kau ini hensem juga orangnya. Tapi napa ya.. lepas putus dengan Fenny sampai sekarang kau terus single? Kau patah hati dengan dia ya?” usik ku.

“ Kau baru nampak aku ni hensem? Aduh duh.. Ika! Buta betul matamu ini ya? Patutlah kau pilih Farin.. bukannya aku. Sedangkan aku jauh lebih hensem dari dia. Lelaki yang begini punya baik ada depan mata kau, tapi Farin yang celaka tu juga kau pilih!” Dia membalas kata-kataku sambil tersenyum nakal. Aku mencebik dan menganggap kata-katanya itu hanyalah gurauan.

Tapi apabila balik ke rumah, aku kembali sendirian. Kesunyian. Bermacam-macam peristiwa dalam hidupku terputar kembali bagaikan sebuah drama. Episod demi episod. Aku menyedari, begitu banyak episod hidupku yang ku kongsikan dengan Aril. Segera kata-katanya ketika di tepi pantai petang itu terimbas dengan jelas. Entah kenapa aku kini ambil kisah dengan kata-kata itu sedangkan aku ingin menganggapkan Aril hanya bergurau. Mungkin kerana aku sekarang memerlukan perhatian dan kasih sayang. Maklumlah.. aku baru saja putus cinta.

Ketukan di pintu mengejutkan ku. Aku tersentak dan bingkas bangun. Itu tentu Aril. Aku segera melangkah ke ruang depan dan membuka daun pintu. Pintu terkuak tapi bukan Aril yang berdiri di situ.

“ Farin? Kau..”

Darahku tersirap. Lelaki itu muncul lagi di saat bayangannya kian pudar dari hatiku. Dia menatapku lama. Wajahnya suram dan tatapannya sungguh dalam. Jelas.. dengan jelas sekali aku melihat kerinduan yang mendalam di matanya. Sesungguhnya hatiku terusik. Debaran dan desiran rindu yang seakan ingin menarik tubuhku untuk menerkamnya, memukul, menumbuk dan akhirnya aku ingin memeluknya lalu menangis hiba di dadanya sambil dipujuk. Biar dia tahu betapa deritanya aku kerana kehilangannya. Biar dia mengerti betapa sakit dan pedihnya hatiku di tinggalkannya. Biar dia sedar betapa besarnya cinta dan rinduku padanya. Tapi entah kenapa aku tidak berbuat begitu. Sekali pun aku teringin sekali berbuat begitu. Aku terus berdiri di depan pintu tanpa mempelawanya masuk.

“ Sayang.. aku.. aku ingin kembali, Farin cintakanmu Ika!”

Kata-kata itu melegakan. Kata-kata itu terdengar sangat manis. Terlalu indah. Amat mengharukan. Tapi lidah ku kelu. Hanya airmata yang luruh dari kelopaknya. Tangan Farin mengapai kedua jemariku. Sentuhan yang selalu melembutkan hatiku.

“Sayang.. maafkan aku. Aku sudah berpisah dengan gadis itu. Hanya kau saja yang terbaik untuk Farin.. tolonglah, terima Farin kembali?” Dia melutut. Sambil tangannya masih mengengam jemariku. Memohon dengan bersungguh-sungguh. Aku masih tidak bersuara. Suara ku tersekat kerana tangisan yang menyesak di dadaku. Ada gembira tapi ada juga kemarahan bercampur baur. Seketika kemudian aku terdengar langkah seseorang di tangga. Langkah Aril terhenti di situ sambil memandangku dengan wajah tegang. Aku tergaman. Akhirnya Aril berlalu tanpa sepatah kata. Farin masih melutut. Belakang tangan ku di kecupnya sambil merayu agar aku memaafkannya. Dia tidak menyedari Aril yang tadinya berdiri beberapa meter di belakangnya dan kini telah berlalu.

“ Farin.. aku maafkan kau. Tapi untuk kembali bersama, tolong beri aku sedikit masa untuk memikirkannya.. boleh?” akhirnya aku bersuara. Jika dulu aku pasti akan memaafkannya dan menerimanya kembali tanpa berfikir panjang. Tapi entahlah.. kali ini.. wajah Aril yang tegang dan kecewa seakan menghalangku menerima Farin. Aril tentu marah..

Wajah Farin ceria. Dia tersenyum dan kelihatan sungguh gembira.

“ Baik.. terima kasih kerana memaafkan Farin. Farin janji Farin akan berubah dan Farin bersumpah hanya Ika dalam hidup Farin. Selama-lamanya! Farin janji.. Farin akan tebus semua dosa Farin.. Farin akan bahagiakan hidup Ika.”

Aku tidak lagi teruja dengan kata-kata itu. Mungkinkah kerana telingaku telah lali dengan janji manis dan sumpah palsu Farin sebelum ini. Sekali pun kali ini Farin kelihatan amat bersungguh-sungguh. Mengingat kembali, Farin setiap kali pun akan bersungguh-sungguh memujuk ku. Aku menghela nafas berat.. masih mahukah aku percaya?

Akhirnya Farin pergi setelah aku berjanji akan menghubunginya jika aku bersedia menjadi kekasihnya semula. Wajahnya ceria dan bahagia. Farin yakin sekali, aku pasti akan kembali padanya. Tapi yang terbayang di mataku adalah wajah Aril yang tegang dan kecewa. Aku segera mendail nombor telefon Aril.

“ Kenapa?”

Suara Aril acuh tak acuh.

“ Aril.. aku nak jumpa kau?”

“ Pasal Farin?”

“ Emm..”

“ Ika.. kali ini kau selesaikanlah sendiri. Aku tak mahu masuk campur”

Aku terdiam. Sakit.. sakit sekali hatiku. Pedih.. amat pedih rasanya. Aku menutup talian tanpa kata-kata. Fikiranku rungsing. Aku buntu. Kalau Farin datang memujuk ku saat ini aku pasti akan goyah. Tapi aku asyik rasa bersalah pada Aril. Kembali kepada Farin bermakna aku kembali kepada Ika yang bodoh. Ika yang tidak punya teman-teman. Ika yang melupakan semua hal-hal lain selain dari Farin. Ika yang lupa pada lelaki yang baik dalam hidupku iaitu Aril. Aku semakin rungsing. Ingin mengadu kepada seseorang akan kerungsinganku ini. Akhirnya aku menelefon Susan.

“ Maaf Susan.. aku menganggu?”

“ Tidak.. cakaplah!”

“ Farin datang tadi.. Dia..” Susan segera memotong.

“ Dia nak balik dengan kau? Sudahlah Ika.. sedarlah! Dia tu bukan lelaki yang baik.. tak cukupkah apa yang telah terjadi sebelumnya?”

Aku terdiam. Aku sudah tahu Susan akan berkata seperti itu.

“Dan lagi Ika.. kau patut sedar. Aril menyintaimu..”

Kali ini aku tersentak.

“ Aril..?”

“ Jangan pura-pura tidak tahu! Dia putus dengan Fenny pun kerana hatinya hanya padamu. Dia sedar kaulah gadis yang lebih penting dalam hidupnya. Sebab tulah mereka putus.. aku tak sepatutnya bongkarkan hal ini. Tapi aku bosan dengan sikap kau! Kau ni dah buta..” masih banyak kata-kata Susan tapi aku telah memutuskan talian. Aku terkejut. Kenyataan Susan itu benar-benar membuatku tersentak. Aku tidak tahu harus berfikir bagaimana. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

“ Tok!Tok!Tok…!”

Tiba-tiba pintu di ketuk dengan kuat.

“ Ika! Ika! Buka pintu..”

Suara Aril kedengaran cemas. Dia menjerit dengan kuat. Aku segera membuka daun pintu.

“ Kau! Kau.. kau buat apa?” Tanya Aril dengan nafas termengah-mengah. Dia memandangku dari atas hingga ke bawah. Aku tercengang melihat gelagatnya.

“ Kenapa?”

Aril menerkam dan memelukku.

“Syukurlah kau tidak apa-apa..”

Dia melepaskan pelukan tapi kedua tangannya masih memegang kedua bahuku.

“ Kau menutup telefon tanpa berkata apa-apa. Aku fikir yang bukan-bukan. Mungkin kau menangis macam orang gila dan bunuh diri.. atau mungkin kau lari bersama Farin.. aku risau! Aku bimbang.. kau tahu tak?” Kata Aril dengan sungguh-sungguh. Dia marah tapi juga lega. Begitu besar perhatiannya padaku.

“ Aku tidak apa-apa..” Sahutku dengan perlahan. Entah kenapa terasa wajahku menjadi panas. Kata-kata Susan tadi masih tergiang di telingaku. Aril mencintaiku?

“ Kau o.k? muka mu merah?” Aril meraba dahiku. Menduga jika aku demam. Aku bertambah gugup. Aku segera menepis tangannya dan masuk ke dalam dengan buru-buru.

“ Aril.. Aku masih sayangkan Farin…apa patut aku buat? Dia berjanji akan berubah.”

Aril menarik tanganku . Dia tatap wajahku tajam.

“ Kau lupakan dia Ika! Lupakan dia.. he never change.. never!”

Aril menegaskan kata-katanya. Aku sengaja melawan pandangan matanya meski pun wajahku telah menjadi merah padam.

“ Jadi Aril.. kau cuma nak aku lupakannya?”

Tanyaku dengan makna yang tersirat. Aril menunduk. Aku ingin dengar sendiri dari mulutnya. Benarkah dia cintakanku seperti yang di katakan oleh Susan.

“ Ya.. lupakan dia Ika. Sebab.. aku.. aku akan jaga kau…”

“ Sampai bila kau nak jaga aku Aril..?” tanyaku dengan berani. Aril mendongak memandangku. Renungannya berisi sesuatu.

“ Ika.. aku cintakan mu.. aku ingin jaga kau dan bahagiakan kau hingga ke akhir hayatku.. aku tak mahu kehilanganmu lagi.. tolonglah lupakan Farin.. Tolonglah Ika!”

Sebak.. ada rasa sebak memenuhi ruang hatiku. Meruntun jiwaku. Aril segera mengusap air mataku yang berderaian. Tapi aku rasa amat gembira. Terlalu bahagia.. entah bila bermula. Dan entah bagaimana.. dalam hatiku rupanya sudah ada cinta buat Aril. Begitu mudah.. aku telah jatuh cinta lagi.

Selamat tinggal Farin.. hatiku ini sebenarnya bukan milikmu lagi. Lelaki yang ku cinta itu bukan lagi kamu Farin. Lelaki yang ku cinta itu sedang berdiri di depanku, Aril. Tanpa bicara aku gengam tangan Aril.. sambil tersenyum aku mengangguk perlahan pada Aril yang masih setia menatap mataku.

“ Aku baru saja jatuh cinta padamu Aril…”

Read More......

Kata Mutiara

· 0 comment

"Orang mulia menyalahkan dirinya, orang bodoh menyalahkan orang lain"

Mengenal diri yang paling penting, adalah utama demi kesadaran hati.
Berarti pula memahami kesalahan, serta kekeliruan masing-masing.

Semakin banyak yang dipikirkan.
Semakin banyak yang dibutuhkan.
Berarti semakin menumpuk pula resikonya.

Menunggu sangatlah mengesalkan, membosankan dan menggelisahkan.
Meskipun duduk dalam mobil mewah dan cukup makanan.

Mendidik bukan hanya dengan nasihat saja.
Sebab yang menjadi sukses adalah memberikan contoh dengan perbuatan
yang baik.

Sesuai dengan apa yang dikatakannya.
Jangan lain di kata lain di perbuatan.

Semua yang ada di sekitar kita, meskipun tinggi nilainya, tidak ada
artinya sama sekali.

Tampaknya seakan semua gersang, jika kita terjangkit penyakit bosan.

Sesuatu yang baik, belum tentu benar.
Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga.
Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.

Rata-rata, ternyata Kesadaran itu lahirnya di ujung derita.
Pedih bermula. Tetapi jika kita mampu menerimanya ternyata kita berada
dalam pelukan Tuhan.

Yang kemarin, hanya ada dalam ingatan.
Untuk besok, hanya kamu yang mampu dengan harapan.
Yang sekarang, ini adalah yang sebenarnya.
Dimana kamu harus terima, dengan penuh kesadarannya.

Siapa sekarang yang tidak ingin membuka mata, besokpun akan tetap buta.

Mengerti adalah syarat yang paling minimal.
Tetapi, mengerti saja apakah sudah cukup?

Meskipun Anda tidak bisa merubah iklim
Tetapi Anda bisa merubah perasaan
Meskipun Anda tidak bisa memilih rupa / wajah
Tetapi Anda bisa melempar senyum
Meskipun Anda tidak bisa mempengaruhi orang lain
Tetapi Anda bisa mengendalikan diri
Meskipun Anda tidak bisa meramal hari esok
Tetapi Anda bisa menggunakan hari ini
Meskipun Anda tidak bisa semuanya sukses
Tetapi Anda bisa usaha sekuat tenaga Meskipun Anda semuanya tidak bisa
semuanya ikuti kehendak Anda Tetapi Anda bisa tidak menyesal karena Anda sudah berusaha maksimal Jauh lebih baik menjaga seorang kawan dari kejatuhan dari pada membantunya bangun setelah ia jatuh.

Hanyalah orang yang tidak damai batinnya yang selalu mencurigai orang
lain, sehingga dirinya tidak akan tenang, juga tidak inginkan orang lain
dapatkan ketenangan.

Orang yang dalam melakukan segala sesuatunya selalu mengikuti nafsunya, urusan yang baik akan menjadi jelek, karena yang diingat itu hanyalah kesalahan orang lain saja

Anda harus ungkapkan perasaan hati Anda. Agar orang lain dapat
mengetahui bahwa ia telah melukai hati Anda. Kemudian segera menyelesaikannya. Jangan menyimpannya.
Berapa lamakah Anda dapat menyimpannya?
Hawa kemarahan yang tertimbun dalam hati Anda dapat terbawa dari satu
kelahiran ke kelahiran berikutnya. Hingga suatu saat, jika hawa itu sangat besar, Anda bisa terlahir menjadi binatang. Jenis binatang yang sangat buas. Itu hanya disebabkan sentimen marah Anda tidak segera dihapuskan. Maka janganlah meremehkan hal ini. Itu adalah konsep pikiran yang salah.

Janganlah merasa terlalu kecewa, tetapi jalanilah hidup setiap saat
dengan sepenuh hati kamu. Apapun yang mesti kamu lakukan, lakukan dengan penuh ketulusan...

Read More......

Kata bijak hari ini

· 0 comment

Tiada hidup tanpa kegagalan, kekalahan, dan kejatuhan
Air sungai menuju laut melewati jalan yang berliku...
Berdirilah tegak kembali, jangan memandang ke belakang, masa lalu telah berlalu...

Hidup berjalan terus........
Langit yang abadi tetap tidak berubah dan hidup bagaikan bentukan gerakan awan di angkasa yang selalu berubah tidak memiliki ketetapan dan tidak abadi.

Read More......

Renungan Cinta

· 0 comment

KEPADA YANG MASIH BERTAHAN MENCINTAI SESEORANG YG TLH PERGI…
Hal menyedihkan dlm hidup ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta. Kemudian akhirnya menyedari bahawa dia bukanlah jodohmu dan kau tlh mensia-siakan masa bertahun-tahun utk seseorang yg tdk layak. Kalau sekarang dia sudah tdk layak, 10 thn dr sekarang pun dia tetap tak akan layak. Biarkan dia pergi dan lupakan.

KEPADA YANG MASIH SINGLE…
Cinta ibarat kupu2. Makin kau kejar, makin ia menghindar. Tp, bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu di saat kau tak menduga. Cinta mampu membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti, tp cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan pd seseorang yg layak menerima.

KEPADA YANG RAGU2 dg PERNIKAHAN.. .
Cinta bknnya mencari seseorang yg “SEMPURNA”, tetapi menemukan seseorang yg mampu menjadikan dirimu sempurna.

KEPADA PLAYBOY / PLAYGIRL…
Jgn katakan “AKU CINTA PADAMU!” bila kau tdk benar2 peduli. Jgn bicarakan soal perasaan bila itu tdk benar2 ada. Jgn kau sentuh hidup seseorang bila kau hanya berniat main2 dgnnya. Jgn menatap ke dlm mata seseorang bila apa yg kau lakukan hanya pembohongan. Hal paling kejam yg dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta, sedangkan kau tdk berniat langsung “UNTUK MENERIMANYA” saat ia terjatuh.

KEPADA YANG PATAH HATI…
Sakit… patah hati… bertahan selama kau menginginkannya dan akan menghiris luka sedalam kau membiarkannya. Persoalannya, bukan bagaimana kita mengatasi rasa sakit itu, tetapi adalah apa yg boleh diambil sbg pengajaran dan hikmahnya.

KEPADA YANG BELUM PERNAH JATUH CINTA…
Bagaimana kalau jatuh cinta? Mahu jatuh, jatuhlah! Tetapi, jgn sampai terjerumus. Biar selamba tp stabil. Berkongsilah tetapi jgn tak adil. Cubalah utk memahami tetapi bkn bermakna tdk boleh meminta apa2. Bersedialah utk terluka dan menderita, tetapi jgn simpan semua rasa sakit jika itu yg benar2 dialami.

KEPADA YANG INGIN MENGUASAI…
Hatimu patah melihat org yg kau cintai berbahagia dgn org lain, tetapi akan lebih sakit lagi apabila mengetahui bahawa org yg kau cintai ternyata tdk bahagia dgn mu.

KEPADA YANG TAKUT MENGAKUI…
Cinta menyakitkan bila anda putuskan hubungan dgn seseorang. Tetapi, lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan dgn mu. Tetapi, cinta paling menyakitkan apabila org yg kau cintai, langsung tdk mengetahui perasaanmu terhadapnya.

Read More......

Kata-kata Bijak dari CEO kelas Dunia

· 0 comment

Takut akan kegagalan seharusnya tidak menjadi alasan
untuk tidak mencoba sesuatu.

Kepemimpinan adalah Anda sendiri dan apa yang Anda
lakukan.

Frederick Smith,
Pendiri Federal Express

*********************
Jika kejahatan di balas kejahatan, maka itu adalah dendam.
Jika kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa.
Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim.
Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan,
itu adalah mulia dan terpuji."
La Roche
*********************

Kejujuran adalah batu penjuru dari segala kesuksesan,
Pengakuan adalah motivasi terkuat.

Bahkan kritik dapat membangun rasa percaya diri saat
"disisipkan" diantara pujian.

May Kay Ash,
Pendiri Kosmetik Mary Kay

*********************

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka;
namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu
tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak
melihat pintu lain yang telah terbuka.

Alexander Graham Bell,
Penemu dan Mantan Presiden National Geographic Society

*********************

Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan,
tetapi keikutsertaan ...

Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan
namun bagaimana bertanding dengan baik.

Baron Pierre de Coubertin,
Pendiri & Presiden pertama Komite Olimpiade International

*********************

Read More......

Banners